Wednesday, September 29, 2010

Dia Sama Seperti Kami

Siang itu seperti biasa, sehabis pulang sekolah aku dan teman-teman menuju ke basecamp. disana kami bermain-main dengan barang-barang yang kami bawa dari rumah, basecamp kami terletak di bekas gedung yang sudah terbakar dan tidak di urus lagi oleh pengelolanya, jadi kami bisa leluasa,ketika kami sedang asik bermain,tiba-tiba datang seorang gadis kecil seumuran kami,dia memakai pakaian lusuh berwarna abu-abu,berambut panjang sepunggung,dan ketika dia tertawa kelihatan giginya yang kuning dan wajah nya yang kotor seperti tidak terurus,kami mengenal nya,di lingkungan sini,dia di kenal sebagai anak yang kurang waras/gila.

dia memang sering berkeliaran di gedung sekitar base camp kami,dan sering pula terlihat di belakang gedung sekolah kami,biasanya dia memunguti sampah-sampah,bahkan tidak jarang dia memakan makanan yang sudah basi dan busuk dari tong-tong atau jalanan yang di temuinya,karena kami merasa risih dan jijik,kami selalu mengusirnya,kalau dia tidak mau pergi maka kami biasanya selalu mengancamnya dengan hendak melemparinya batu,dan kalau sudah begitu pastilah dia akan berlalu,

karena hari sudah mulai senja kami pun bergegas pulang tanpa sempat membereskan barang-barang kami di base camp,esoknya kami berkumpul kembali uintuk bermain,tapi aku terkejut karena barang-barang milik kami sudah tertata dengan rapih,padahal seingat ku,kemarin jelas-jelas berantakan dan berserakan,timbul pertanyaan,siapa yang telah membereskan semua barang-barang kami?semua teman-teman ku tanyai,tapi tidak ada yang merasa membereskan,karena kami tak mempermasalahkan lagi,maka kami pun bermain lagi seperti biasa.

hari itu aku libur,jadi aku datang ke base camp agak awal,namun aku lagi-lagi di buat heran,karena ketika aku sudah sampai di tempat,kejadian kemarin terulang lagi,barang-barang yang kami tinggalkan tersusun rapih pada tempatnya,aku sempat berfikir,jangan-jangan di gedung ini ada penghuninya,karena rasa penasaran,akhirnya aku memutuskan untuk menyelidiki nanti malam,seperti biasa ketika kami hendak pulang sengaja barang-barang di biarkan berserakan,karena memang niatku untuk menyelidiki.

dingin malam di iringi suara jangkrik,aku di temani temanku bersembunyi di balik sebuah tong untuk mengintai,detik dan menit berlalu,dan tak lama muncul sesosok tubuh,kami terkejut,karena mengenalinya dia adalah anak wanita gila yang sering muncul ketika kami sedang bermain,dengan telaten dia membereskan semua barang-barang milik kami yang berserakan,ternyata selama ini dia selalu memperhatikan kami,dia sama seperti kami,hanya ingin bermain bersama,terbersit rasa bersalah dalam diriku,kalau ku ingat sering mengusirnya dan membencinya,nyatanya memang dia hanya anak kecil seperti aku dan teman-teman ku,butuh teman untuk bermain.

esoknya semua sudah berkumpul di base camp,aku menceritakan kejadian semalam,dan kami semua berunding beberapa saat,niatnya untuk membawa makanan dari rumah masing-masing,pakaian,dan mainan,untuk di berikan kepada anak itu,dan kami pun bubar,beberapa saat kemudian kami sudah berkumpul kembali,dengan membawa semua perlengkapan yang sudah di rundingkan,karena sejak tadi yang di tunggu tak datang juga,maka kami memutuskan untuk berpencar mencari nya.

hari sudah semakin senja,pencarian kami sia-sia,anak itu tidak di ketemukan,semakin menyesal lah aku,ketika teringat kembali atas apa yang pernah aku lakukan kepada anak itu,dan akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang saja.malam itu aku dan ayah menonton tv,aku terkejut ketika menyimak berita kecelakaan yang langsung menewaskan si korban,"telah terjadi kecelakaan lalulintas,yang menewaskan seorang anak wanita gelandangan,berumur sekitar sepuluh tahun,dengan ciri-ciri,berpakaian kumal warna abu-abu,berambut panjang sebahu,dan seluruh badannya tampak kotor,dan lusuh.".

TAMAT

Mawar yang Berguguran

Claus bergembira sekali ketika dia keluar dari toko bunga,dia membeli seikat mawar merah yang merekah dan harum, nanti malam dia akan mengunjungi wanita yang di kaguminya dan akan menyatakan cintanya, sobatnya peter sudah menunggunya di luar selama 30 menit,dan ketika dia melihat claus keluar dari toko bunga itu segera saja dia mendampratnya habis-habisan,"lama sekali kau di dalam?sampai kering aku di luar"sambil cengengesan claus menepuk-nepuk bahu sobatnya itu, "maaf deh, nanti aku traktir makan croassant,oke..oke...", sambil mendumel peter berjalan meninggalkan toko bunga itu dan claus mengikutinya dari belakang, ketika sampai di toko roti masuklah kedua orang itu dan segera mencari tempat duduk, "memangnya kau benar-benar sudah yakin akan menyatakan cintamu kepada alicia?setahuku kau itu kan paling tidak percaya diri kalau berhadapan dengan wanita? he..he..."ejek peter kepada claus,"huuh bukannya mendukung malah meledek, payah. pokoknya kau antar aku menemuinya oke...oke...yah..yah..pleasee...", dengan penuh harap claus memohon pada sobatnya itu, "iyaaa....., dari tadi itu terus yang di bahas, kapan aku bisa mulai makan ini croassanct kalau kau terus berceloteh", claus tertawa melihat temannya itu dan mereka mulai memakan roti croassanct yang sudah tersedia di meja.

Ketika mereka tiba di depan rumah claus kedua orang itu berpisah, "oke peter, sampai ketemu nanti malam thanks atas waktunya", dan peter melanjutkan perjalanan menuju rumahnya, pintu rumah di buka dan claus segera masuk ke ruang keluarga, disana hanya ada kakaknya relena, "mamah kemana sis? kok tumben sepi".

"mamah sedang keluar mengantar bibi jess. hey itu mawar buat siapa? atau jangan-jangan....kamu sudah punya pacar yah? kok gak pernah cerita-cerita?" relena menggoda adiknya itu.

"bukan buat siapa-siapa, ikut campur saja urusan orang, weeekkk..."lalu claus segera menuju kamarnya. sambil berbaring di atas kasurnya ia membayangkan wajah alicia wanita yang di cintainya, terbayang olehnya akan begitu bahagia bila bisa menjadi kekasihnya. dia juga memikirkan kata-kata dan puisi-puisi indah untuk alicia karena dia begitu yakin bahwa wanita yang dicintainya akan tersanjung dan terpesona oleh rayuan romantisnya, di sekolahnya claus di kenal sebagai orang yang pandai berkata-kata dan bersajak. dia tipe lelaki yang romantis tapi satu kelemahan yaitu tidak percaya diri bila berhadapan dengan wanita, hanya kepada alicia saja dia memberanikan diri mendekati alicia dan membeli seikat mawar merah sebagai persembahan tanda cintanya.

Waktu yang di tunggu sudah tiba, claus telah berpenampilan maksimal demi alicia seorang. tinggal menunggu sobatnya saja yang belum datang,

"kamu mau kemana nak? rapih betul penampilanmu hari ini?"tanya ibunya.

"biasa mah urusan anak muda, he he..he..", sambil melempar senyum kepada ibunya dan tetap menanti peter. ibunya pun hanya menggeleng-geleng saja melihat anaknya itu. pintu rumah di ketuk dan buru-buru claus segera membukanya, tepat seperti perkiraannya bahwa yang datang adalah peter.

"ayo cepat jalan" kata peter sebelum berangkat claus menghampiri ibunya dan mencium kedua pipinya, "aku berangkat dulu yah, dah mah".

lalu ibunya melambaikan tangan "hati-hati nak", dan mereka berdua berjalan menuju rumah alicia, suasana malam itu begitu indah di terangi sinar bulan dan bintang-bintang. namun ketika mereka melewati jembatan gerakan claus terhenti dan peter hanya terpana, mereka melihat alicia sedang berpelukan dengan seorang pemuda lain, terdengar kata-kata mesra mereka berdua sampai ke telinga claus dan peter. putus sudah harapan claus dan wajahnya yang berseri berubah menjadi suram. peter yang memahami akan perasaan sahabatnya itu mengelus-elus bahu claus dan merangkulnya untuk menenangkan hati sobatnya itu, "sudahlah kawan, ayo kita pulang saja, kau harus terima kenyataan ini semua, kau lihat sendiri alicia pun berbahagia dengan laki-laki itu", claus hanya terdiam dan menghela nafas.

"kau benar, aku seharusnya ikut bahagia juga. ayo kita pulang saja" claus mencoba untuk tersenyum kepada sahabatnya itu, namun peter tau bahwa sesungguhnya hati claus hancur dan terlihat matanya berkaca-kaca, lalu mawar merah yang di gemggam claus di buangnya begitu saja.